What if we made school change a little more simple?

Over the past six months a tiny advocacy group has been showing the film Most Likely to Succeed to educators and parents throughout one of the largest counties in the state. As part of the viewing…

Smartphone

独家优惠奖金 100% 高达 1 BTC + 180 免费旋转




LGBT DI PULAU BANGKA

Saat ini isu mengenai LGBT sudah mulai banyak didengar masyarakat di Indonesia, hal ini terjadi karena para pelaku LGBT secara terang-terangan menunjukan hubungan mereka dan pada umumnya mereka berusaha menarik perhatian masyarakat agar dikenal masyarakat, dan agar masyarakat mengakui jati diri mereka.

LGBT merupakan sebuah singkatan yang memiliki arti Lesbian, Gay, Bioseksual dan juga transgender .Lesbian itu berarti seorang perempuan yang menyukai perempuan, Gay yaitu seorang laki-laki yang menyukai Laki laki, intinya lesbian dan gay ialah seseorang yang menyukai sesama jenisnya, sedangkan Biseksual ini sedikit berbeda dengan kedua pengertian diatas karena orang bieseksual itu adalah orang yang bisa memiliki hubungan atau menjali hubungan dengan laki-laki maupun perempuan, dan Transgender ialah orang yang tidak memiliki kesamaan terhadap gendernya sejak lahir seperti orang yang merasa dirinya laki-laki padahal ia seorang perempuan.

Pada intinya dari seluruh pengertian tersebut memang semuanya memiliki pengertian yang sama dan kesaman tersebut adalah LGBT sama-sama merupakan perilaku menyimpang.Dikatakan menyimpang karena hal ini tidak sesuai dengan norma agama dan hukum di Indonesia, karena menurut pasal 1 Undang-Undang Perkawinan Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 yang berbunyi “Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (Rumah Tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”.

Jadi menurut pasal tersebut sesungguhnya perkawinan yang diakui Hukum di Indonesia ialah Perkawinan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan, sehingga secara tidak langsung Negara Indonesia tidak menyetujui pernikahan yang terjadi antara sesama jenis.

Untuk membedakan antara apa itu lesbian, gay, bioseksual, dan transgender memang agak sulit karena mereka cenderung memiliki kesamaan yaitu sama-sama merupakan penyakit sosial,di Indonesia sendiri kaum gay sudah marak ditemukan terutama di daerah perkotaan, bahkan para pelaku gay ini kerap membuat pesta khusus kaum gay, dan hal ini jelas melanggar hukum di Indonesia dan norma yang ada di masyarakat.Karena didalam masyarakat Indonesia sendiri LGBT merupakan penyakit social yang di beberapa daerah masih tabu atau tidak biasa.

Kasus Penggerebekan pesta seks gay pernah terjadi di kelapa gading, Jakarta Utara.Sebanyak 141 orang pelaku, bahkan ada 4 orang wagra asing yang diamankan petugas kepolisian dalam penggerebekan tersebut.Penggerebekan tersebut merupakan upaya polisi untuk melindungi masyarakat dari pengaruh aktifitas kaum gay tersebut, karena ternyata kegiatan ini telah berlangsung selama satu tahun dimana tempat tersebut merupakan sebuah ruko.

Selain kasus gay, di Indonesia sudah dikenal dengan istilah Transgender, hal ini dikarenakan salah satu actor Indonesia pun pernah secara terang-terangan menyatakan bahwa ia telah melakukan sejumlah operasi untuk merubah fisiknya dari seorang laki-laki menjadi seorang perempuan, bahkan ia pernah menikahi seorang laki-laki.

Untuk di daerah Bangka sendiri para pelaku LGBT sudah banyak ditemui, apalagi di wilayah-wilayah perkotaannya seperti wilayah kota pangkal pinang dan sungailiat, para pelaku LGBT ini bahkan seringkali secara terang-terangan mencari korbannya.Berbeda dengan penderita LGBT di daerah pedesaan yang lebih tertutup dan terkesan malu untuk mengungkapkan jati dirinya.

Di kota Pangkal Pinang ada beberapa tempat yang biasanya mereka kunjungi untuk berkumpul, yang pertama di pusat taman kota sepeti Taman sari, akan tetapi di Taman Sari jumlah gay yang berkumpul tidak terlalu banyak dibandingkan sebuah tempat bernama jagal yang terletak di pinggir sungai dekat dengan Ramayana, di tempat tersebut seluruh gay di Pangkal Pinang berkumpul, tempatnya cukup luas karena terletak di sepanjang pinggir sungai dan biasanya mereka bisa kumpul tiap hari dan mulai berkumpul dari jam 12 malam.

Mereka biasanya mencari korban tidak memandang criteria, mau itu lebih tua dari mereka maupun lebih muda dari mereka mereka mau menerimanya, dan mereka juga kerap kali mengganggu orang yang lewat, seperti mengetok jendela mobil untuk menggoda para laki-laki,tidak sedikit pula yang mendatangi mereka untuk mendpatkan uang.

Untuk di daerah kota Sungailiat sendiri para gay sering berkumpul di beberapa tempat yang memang sudah menjadi tempat perkumpulan mereka, seperti di warung wan belakan pasar kite , di mambo dekat terminal kota Sungailiat, dan beberpa tempat lainnya, ditempat-tempat itu mereka hanya sekedar berkumpul dan tidak mencari korban.

Untuk mencari mangsa atau korbannya mereka terbilang cukup tertutup dan hanya diketahui oleh teman dekat sesama gay saja,Karena para gay di Kota Sungailiat belum ingin terbuka untuk hal itu,selain itu untuk waktu berkumpulnya mereka tidak setiap hari, mereka berkumpul hanya pada hari-hari tertentu saja seperti malam minggu.

Para gay di Sungailiat cenderung kasar terhadap perempuan, karena mereka menganggap perempuan adalah orang yang menjadi saingan mereka, karena pada umumnya pelaku gay cenderung bersikap feminim dan bermulut besar, suka berbicara,jadi jika ada mereka, lingkungan terasa ramai.

Untuk criteria para korbannya gay di Kota Sungailiat umumnya suka terhadap remaja laki-laki yang usianya diatas usia mereka, sangat jarang ditemukan jika mereka ingin denagan korban yang usianya lebih tua dari usia mereka.Di Bangka masyarakat menyebut gay dengan istilah bencong yang merujuk pada pali-laki yang bertingkah laku seperti perempuan.

Untuk mencari korbannya, mereka umumnya mencari lewat kenalan ,lalu kenalan mereka mencari orang-orang yang mau dengan para gay tersebut, para remaja laki-laki di Kota Sunagiliat juga tidak jarang mau dengan para gay tersebut karena setelah menuruti apa kemauan para gay, mereka akan diberi sejumlah uang bahkan akan diberi berbagai barang-barang sesuai keinginan mereka.

Akan tetapi tidak sedikit warga kota sungailiat yang belum mengehtahui tempat-tempat perkumpulan serta hal-hal mengenai gay ini, sehingga dari pandangan besberapa pihak hal ini cukup tabu atau tidak biasa, sehingga ada beberapa masyarakat yang takut saat bertemu dengan mereka, bahkan ada masyarakat yang takut hanya dengan lewat tempat perkumpulan mereka.

Pasti banyak orang penasaran dari mana para gay atau bencong ini mendapat uang, karenan kebanyakan laki-laki gay ini justru membayar sejumlah uang kepada pelanggannya, berbeda dengan wanita malam yang mendpatkan uang dari pelanggannya.Hal ini dikarenakan gay merupakan penyakit social yang jarang dimiliki oleh orang lain dan jika pun ada mereka sudah bergabung kedalam kelompok gay ini dan berusaha ingin mendapatkan korban lain.

Jadi para gay ini sebenarnya memiliki pekerjaan, dan tidak sedikit pula para gay ini bekerja seperti laki-laki pada umumnya,dan ada juga gay yang bekerja pada bidang yang lebih kearah bisnis yang lebih feminim seperti membuka salon, jika kita pergi ke kota-kota besar, tidak jarang kita melihat pegawai salon didominasi oleh seorang gay, di Sungailiat juga ada sebuah salon yang pegawainya adalah seorang gay, dia hanya menerima pelanggan laki-laki.Ada juga gay yang membuka bisnis butik, tata rias dan lain sebagainya.

Saat menjalankna aksinya tidak jarang juga mereka tertangkap saat diadakannya razia atau penggerebekan oleh pihak keamanan seperti satpol PP dan polisi, razia ini umumnya dilakukan untuk melindungi masyarakat dari aksi-aksi menyimpang yang dilakukan para gay, yang membuat resah warga kota Sungailiat dan Pangkal Pinang.

Para Satpol PP dan para polisi memeng jarang melakukan penggrebekan, karenan sebelum melakukan penggrebekan mereka harus terlebih dahulu melakukan pengamatan agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan yang fatal, selain itu pihak polisi atau satpol PP juga harus melakukan pengamatan untuk mengehtahui apakah para pelaku gay ini berkumpul untuk melakukan hal yang tidak baik yaitu melanggar norma dan hukum yang ada atau hanya sekedar berkumpul biasa saja.

Ada beberapa factor yang menjadi penyebab LGBT, yang pertama factor keluarga, umumnya penyakit LGBT ini banyak yang muncul karena trauma masa kecil seperti saat seorang anak yang mendapat prilaku yang tidak menyenangkan dari keluarga, yang datang dari orang tua, seperti seorang anak perempuan yang sering dianiaya atau saat kecil mereka melihat ibunya diperlakukan kasar oleh ayahnya ,sehingga ada kemungkinann kelak saat dewasa anak perempuan tersebut sangat membenci laki-laki dan tidak ingin menikah dengan lelaki, karena mengalami trauma yang cukup membekas dimasa kecil mereka.Sehingga tidak kecil kemungkinan mereka hanya menyukai perempuan sesama jenisnya saja.

Lalu pergaulan dan lingkungan, kebiasaan pergaulan dan lingkungan merupakan hal yang sangat berpengaruh dalam masalah ini, karena jika seseorang tinggal dilingkungan dengan kebiasaan yang menyimpang seperti tinggal ditempat yang banyak penderita LGBT tidak kecil kemungkinan mereka juga akan terpengaruh dengan penyimpangan-penyimpangan yang ada seperti LGBT.

Dari beberpa penelitian menunjukan hasil genetik ikut berperan dalam hal ini yaitu, dalam dunia kesehatan seorang lelaki normal memiliki kromoson xy dalam tubuhnya, sedangkan wanita normal kromosonnya adalah xx.Akan tetapi dalam beberapa kasus ditemukan bahwa laki-laki bisa saja memiliki jenis kromoson xxy, ini artinya bahwa laki-laki memiliki kelebihan satu kromoson.Akibatnya lelaki tersebut bisa memiliki prilaku agak mirip dengan prilaku perempuan. Seseorang yang memiliki kadar hormone testoteron yang rendah dalam tubuhnya, maka bisa mengakibatkan terhadap perubahan perilakunya, seperti perilaku laki-laki mirip dengan prilaku perempuan.

Akhlak dan moral juga berpengaruh dalam perubahan ini, ketika seseorang memiliki tingkat keimanan yang lemah sangat besar kemungkinan untuk melakukan tindakan yang menyimpang, karena iman adalah pondasi yang paling tepat untuk membatasi diri mengendalikan hawa nafsu.Dimana seseorang yang memiliki keimanan yag rendah atau lemah akan lebih sulit mengendalikan dirinya dari prilaku menyimpang salah satunya kebiasaan seks .dan diperparah dengan banyaknya rangsangan seksual dari beberapa hal contohnya seperti majalah dewasa atau majalah porno, VCD porno atau video-video yang bebas kita akses diinternet sebagai pemicu aktifitas seksual lainnya.

Hal yang menjadi faktor LGBT lainnya yaitu pendidikan dan pengehtahuan tentang agama, pengehtahuan serta pemahaman agama seseorang yang sangat rendah dapat memicu beberapa penyimpanagn.Karena dalam semua agama tentu tidak ada yang mendukung dan membenarkan prilaku yang sangat menyimpang seperti LGBT yang menikahi sesama jenisnya, dan merubah apa yang sudah menjadi kodratnya, seperti apa yang dilakukan transgender yang merubah fisik mereka yang semula laki-laki dirubah menjadi perempuan dengan melakukan operasi begitupun sebaliknya, sehingga seharusnya seseorang yang memiliki pendidikan dan pemahaman tentang agama yang baik maka dpat menghindari perilaku menyuimpang tersebut.

Seharusnya pihak pemerintah juga memperketat peraturan perundang-undangan berkaitan izin kebebasan praktik hubungan seksual sesama jenis.Melakukan sosialisasi tentang bahayanya LGBT.Para pemimpin, para tokoh, serta ahli spikologi perlu melakukan penyuluhann dan pendekatan kepada media agar mencegah penyebaran praktik LGBT.

LGBT merupakan penyakit social yang sudah masuk ke Indonesia mulai dari ibu kota Negara sampai kota-kota lain di berbagai kepulauannya seperti kepulauan Bangka Belitunng yaitu di Kota Pangkal Pinang dan Kota sunagiliat, yang mana sudah marak terjadi LGBT, penyakit ini bisa ditimbulkan dari berbagai factor seperti factor trauma dari keluarga, dan lingkungan, sehingga diperlukan peran aktif dari beberapa pihak untuk mencegahnya seperti pihak pemerintah agar melakukan sosialisasi dan penyuluhan baik secara langsung maupun tidak langsung seperti menggunakan media yaitu Koran, majalah, iklan di televisi,radio ,selogan-selogan dan poster-poster yang ditempel di berbagai tempat.

Add a comment

Related posts:

Final Fantasy VII

Welcome to a new episode of the Nostalgic Game Review, where each month I muse over an old game I played long ago. Other than indulging my own nostalgia, this column also hopefully shed some light on…

Why Digital Media Should Pause Its Union Push In 2018

When I was making the rounds at this year’s round of media holiday parties (both the corporate sponsored blowouts and the more intimate apartment based affairs) there was one word on everyone’s lips…

The Best Way to Spend Your Money

When he approached every decision (including transportation) this way, it turned out to be a lot cheaper than many people would think. Mr. Money Mustache’s interview on The Tim Ferriss Show, despite…